Sejarah Matematika di Ruang Grup Diskusi John Macfarlane

Sejarah Matematika di Ruang Grup Diskusi John Macfarlane – Matematika (berasal dari bahasa Yunani: μαθημα-mathēma, “knowledge, thinking, learning”) atau matematika yang dahulu dikenal dengan istilah ilmu komputasi adalah ilmu yang mempelajari tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematikawan mengumpulkan dan menggunakan berbagai model, kemudian menggunakannya untuk membangun dugaan baru, dan membangun kebenaran dengan metode inferensi yang ketat yang diturunkan dari aksioma dan definisi terkait.

Sejarah Matematika di Ruang Grup Diskusi John Macfarlane

Source : gitit.net

 Baca Juga : Penelitian Logika Matematika Dalam Grup Diskusi Khusus Oleh John Macfarlane

gitit – Ada kontroversi mengenai apakah ada objek matematika seperti angka dan titik di alam semesta, atau objek matematika yang ditemukan dan diciptakan oleh manusia. Studi logika bentuk, struktur, ukuran, dan konsep terkait; matematika biasanya dibagi menjadi tiga bidang: aijabar, analisis, dan geometri: Namun, karena cabang-cabang ini bercampur, mereka tidak dapat dibagi dengan jelas. Pada dasarnya aijabar melibatkan angka dan abstraksinya. Analisis melibatkan kontur dan batas, sedangkan geometri membahas bentuk dan konsep terkait; sains didasarkan pada asumsi yang dapat menarik kesimpulan yang diperlukan dari asumsi tertentu

Ahli matematika Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai “ilmu menarik kesimpulan penting”. Meskipun matematika sebenarnya sangat bermanfaat bagi kehidupan, namun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan andil dalam perlindungan alam adalah matematika, yang hidup dalam ranah pemikiran, bukan dunia nyata atau dunia nyata. Albert Einstein dengan tepat menunjukkan: “Karena hukum matematika mengacu pada kenyataan, mereka tidak pasti; dalam arti yang pasti, mereka tidak mengacu pada kenyataan.”

Menurut Max Tegmark, makna “matematika tidak mengacu pada realitas” menyampaikan pesan bahwa ide-ide matematika itu ideal, steril, atau menghindari pengaruh manusia. Yang unik adalah bahwa kebebasan dari pengaruh realitas dan manusia pada gilirannya mengarah pada kesimpulan bahwa alam semesta adalah struktur matematis. Jika kita mengira bahwa realitas di luar alam semesta harus bebas dari pengaruh manusia, maka alam semesta harus mempunyai struktur matematis.

Melalui penggunaan penalaran logis dan abstraksi, matematika telah berkembang dari menghitung, menghitung, mengukur, dan secara sistematis memeriksa bentuk dan pergerakan benda-benda fisik. Karena adanya catatan tertulis, matematika praktis tercermin dalam aktivitas manusia. Argumen matematika yang ketat pertama kali muncul dalam matematika Yunani, terutama dalam “Elemen” Euclid.

Matematika telah berkembang, misalnya di Cina pada 300 SM, di India pada 100 M, di Arab pada 800 M, hingga Renaisans, penemuan-penemuan matematika baru berinteraksi dengan penemuan-penemuan ilmiah baru, yang menyebabkan peningkatan pesat dalam kecepatan penemuan. Matematika berlanjut hingga hari ini.

Saat ini, matematika banyak digunakan sebagai alat penting dalam berbagai bidang di seluruh dunia, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran / kedokteran, dan ilmu sosial (seperti ekonomi dan psikologi). Matematika terapan adalah salah satu cabang matematika yang mencakup penerapan pengetahuan matematika pada masalah-masalah di bidang lain, yang merangsang dan memanfaatkan penemuan-penemuan matematika baru, dan terkadang mengarah pada pengembangan disiplin ilmu baru seperti statistika dan teori permainan.

Baca Juga : Perkembangan Radio Komunitas di Indonesia

Matematikawan juga berjuang menghadapi matematika murni, atau matematika itu sendiri adalah untuk perkembangan matematika. Mereka mencoba menjawab pertanyaan yang muncul di benaknya, meski aplikasinya belum dikenal. Namun kenyataannya, banyak pemikiran matematika yang sangat abstrak dan tidak diketahui relevansinya dengan kehidupan, tiba-tiba mereka menemukan aplikasinya. Perkembangan matematika (secara murni) bisa mendahului kebutuhan hidup, atau bisa mendahului kebutuhan hidup. Belakangan, penerapan praktis dari ide-ide matematika yang muncul dalam matematika murni sering ditemukan.

Etimologi

Kata “matematika” berasal berasal dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma), yang artinya pengkajian, pembelajaran, ilmu yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi “pengkajian matematika”, apalagi demikian juga terhadap zaman kuno. Kata sifatnya adalah μαθηματικός (mathēmatikós), perihal bersama dengan pengkajian, atau telaten belajar, yang lebih jauhnya artinya matematis. Secara khusus, μαθηματικὴ τέχνη (mathēmatikḗ tékhnē), di dalam bahasa Latin ars mathematica, artinya seni matematika.

Bentuk jamak kerap dipakai di dalam bahasa Inggris, seperti juga di dalam bahasa Prancis les mathématiques (dan jarang digunakan sebagai turunan bentuk tunggal la mathématique), merujuk terhadap bentuk jamak bahasa Latin yang condong netral mathematica (Cicero), berdasarkan bentuk jamak bahasa Yunani τα μαθηματικά (ta mathēmatiká), yang dipakai Aristoteles, yang terjemahan kasarnya artinya “segala hal yang matematis”. Tetapi, di dalam bahasa Inggris, kata benda mathematics menyita bentuk tunggal andaikata dipakai sebagai kata kerja. Di dalam ragam percakapan, matematika kerap kali disingkat sebagai math di Amerika Utara dan maths di area lain.

Sejarah Evolusi matematika mampu dipandang sebagai sederetan abstraksi yang selamanya jadi tambah banyak. Abstraksi mula-mula, yang juga berlaku terhadap banyak binatang, adalah mengenai bilangan: pengakuan bahwa dua apel dan dua jeruk (sebagai contoh) punyai kuantitas yang sama.

Selain paham cara mencacah objek-objek fisika, manusia prasejarah juga mengenali cara mencacah besaran abstrak, seperti saat — hari, musim, tahun. Aritmetika basic (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) ikuti secara alami.

Langkah seterusnya perlu penulisan atau proses lain untuk mencatatkan bilangan, misal tali atau dawai bersimpul yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan knowledge numerik. Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam, bilangan tercantum yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan Pertengahan Mesir, Lembaran Matematika Rhind.

Penggunaan terkuno matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran tanah, pelukisan, dan pola-pola penenunan dan pencatatan saat dan tidak dulu berkembang luas hingga th. 3000 SM ke wajah ketika orang Babilonia dan Mesir Kuno terasa gunakan aritmetika, aljabar, dan geometri untuk penghitungan pajak dan urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, dan astronomi. Pengkajian matematika yang sistematis di dalam kebenarannya sendiri di awali terhadap zaman Yunani Kuno pada th. 600 dan 300 SM.

Selama Zaman keemasan Islam, terutama abad ke-9 dan abad ke-10, matematika beroleh banyak inovasi perlu yang dibangun diatas landasan matematika Yunani: biasanya berasal dari inovasi ini juga kontribusi berasal dari matematikawan Persia seperti Al-Khwarizmi, Omar Khayyam dan Sharaf al-Dīn al-Ṭūsī.

Matematika sejak saat itu langsung berkembang luas, dan terdapat pertalian berfungsi pada matematika dan sains, menguntungkan ke dua belah pihak. Penemuan-penemuan matematika dibuat selama peristiwa dan berlanjut hingga kini. Menurut Mikhail B. Sevryuk, terhadap Januari 2006 terbitan Bulletin of the American Mathematical Society, “Banyaknya makalah dan buku yang dilibatkan di dalam basis knowledge Mathematical Reviews sejak 1940 (tahun pertama beroperasinya MR) kini melebihi 1,9 juta, dan melebihi 75 ribu artikel ditambahkan ke dalam basis knowledge itu tiap tahun. Sebagian besar karya di samudera ini berisi teorema matematika baru beserta bukti-buktinya. Seperti yang dilansir Wikipedia

Ruang Grup Diskusi John Macfarlane

Source : gitit.net

Keaktifan John di dalam group diskusi tertentu untuk pembuktian filosofis matematika dan bermacam macam teori yang telah berkembang ditujukan untuk menyatakan kecintaannya sekaligus memperdalam dan terhitung menyebarkan kecintaannya pada ilmu ilmu lebih-lebih filsafat matematika. Memiliki tujuan yang terlalu baik yaitu untuk melakukan langkah pembuktian yang nyata pasti saja group ini miliki agenda-agenda tertentu yang ditujukan untuk melakukan usaha pembuktian ilmiah dari serangkaian teori-teori yang berkembang. Semakin memantabkan teori atau lebih-lebih membangun teori baru yang mematahkan teori lama yang telah tidak berfaedah lagi. Eksperiemen selanjutnya dikerjakan bersama dengan tim yang menyadari untuk menyatakan sejumlah teori yang berkembang tentang filsafat matematika.

Memperdalam keilmuan lewat sebuah group diskusi tertentu menjadi sebuah jalan terbaik bersama dengan mengumpulkan orang-orang yang terhitung miliki dedikasi yang kuat untuk memperdalam teori dan terhitung ilmu pengetahuan. Tanpa adanya dedikasi yang kuat, mustahil orang-orang yang tergabung di dalam tim akan konsisten konsisten melakukan sejumlah pembuktian sekaligus eksperimen yang berfaedah untuk memperdalam keilmuan maupun teori dari sebuah filsafat matematis yang memadai kuat. Tanpa adanya prinsip yang kuat proses pembuktian yang berlangsung lama ataupun mengakibatkan teori baru menjadi sedikit menyiksa dikarenakan sesungguhnya memakan selagi yang panjang. Mencapai sebuah hasil yang maksimal untuk sebuah teori dan terhitung pembuktian teorinya yang melebihi ekspektasi yang diharapkan.